Sesaat Usai Melahirkan ASI Tak Lancar, Jangan Khawatir Bayi Kelaparan



Sesaat setelah melahirkan, beberapa ibu ingin segera memberi air susu ibu (ASI) kepada bayinya yang baru lahir. Mereka takut anaknya kehausan dan kelaparan. Sayang, ASI tidak keluar dengan lancar. Jangan khawatir ya Bunda, ini normal kok. Sebab ASI umumnya memang baru keluar lancar setelah tiga hari pasca persalinan.

Jangan pula buru-buru memberi susu formula sembari menunggu ASI keluar lancar ya. Sebab menurut berbagai penelitian, makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Sehingga lebih baik diupayakan memberi ASI eksklusif terlebih dahulu selama minimal enam bulan.

"Bayi nggak akan kelaparan karena komposisi paling banyak di tubuh bayi yang baru lahir adalah air. Jadi dia nggak bakal kehausan. Bayi yang baru lahir juga lambungnya baru sebesar kelereng yang cuma bisa menampung 5-7 cc cairan dan itu sudah dicukupi dengan kolostrum," jelas dr. Edi Setiawan Tehuteru Sp. A(K), MHA, IBCLC.

Hal itu disampaikan dr Edi dalam diskusi 'Mitos dan Fakta Seputar ASI' di Rumah Anyo, Jl Anggrek Nelli Murni, Slipi, Jakarta Barat, dan ditulis pada Rabu (13/11/2013). Jadi, selama tiga hari pasca melahirkan tetap berikan bayi ASI meski sedikit. Dengan puting yang tetap diisap bayi, maka ASI pun akan lebih cepat untuk keluar.

Justru, dr Edi menyebutkan jika dalam waktu tiga hari anak diberi susu formula karena orang tua khawatir anaknya lapar, hal itu justru memperlambat produksi ASI. Menurut studi yang dilakukan dokter di RSCM, produksi ASI bisa lancar setelah 23 jam setelah melahirkan. Sedangkan, pada bayi yang diberi susu formula, produksi ASI baru lancar dalam waktu 33,5 jam. Mengapa?

"Molekul ASI itu sesuai dengan usus bayi jadi mudah diserap, sedangkan molekul susu formula lebih besar dan diserapnya lebih lama. Bayi kenyang lebih lama, tidurnya lama, jarang nyusu, ASI-nya lebih susah keluar," papar dr Edi.

Saat usianya tiga hari, barulah lambung bayi sebesar bola bekel. Saat hari ke-sepuluh barulah lambungnya tumbuh sebesar bola pingpong. Sehingga, bayi tidak terlalu butuh banyak cairan. Apalagi, bayi yang baru lahir juga dilengkapi dengan cadangan makanan berupa lemak cokelat (brown fat) yang bisa bertahan sampai lima hari setelah lahir.

"Tuh sudah dikasih bonus dua hari kan sama Tuhan, ASI lancar tiga hari, cadangan lemaknya bisa sampai lima hari," kata dr Edi sambil tertawa.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap bayi menangis, tak melulu karena dia lapar. Bisa saja ia ingin digendong, diajak keluar rumah, atau ada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman, seperti mengompol dan buang air besar. Selain itu, pengosongan lambung bayi biasanya terjadi dua sampai tiga jam setelah ia menyusu.

Nah, untuk memastikan bayi lapar atau tidak, seringkali orang tua memberikan jarinya pada bayi. Saat si bayi menangkap jari itu, mereka lantas menyimpulkan bayinya lapar. Menurut dr Edi, itu bukan tanda lapar melainkan sebagai rooting reflex yaitu memasukkan apa saja yang lewat di depan mulutnya dan refleks itu terjadi selama empat bulan, sebagai instruksi ketika puting ada di depan mulut, bayi akan membuka mulutnya.

"Kalau anak lapar tandanya jari mengepal. Nanti kalau udah kenyang, lama-lama tangannya akan terbuka. Makanya jangan pakaikan sarung tangan. Kalau takut nanti dia melukai wajahnya, bayi itu pintar kok, sekali dia merasa sakit karena wajahnya tergores kuku, dia nggak akan melakukan itu lagi," jelas dr Edi.

DetikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar